Kamis, 25 November 2010

Hari ini aku belajar dari sebuah peristiwa

Namaku David Herlianto kelas 9


Menjelang istirahat pertama pelajaran biologi di ruang Lab. IPA, kemudian istirahat pertama dan saya membeli makanan dikantin, lalu saya makan, nah setelah makan dan minum saya omong-omong dulu sebelum cuci tangan. Setelah selesai omong-omong saya mencuci tangan di wastafle ruang Lab. IPA, saya memutar kran, lalu tiba-tiba kran tersebut patah (pothol) dan menyemburkan air yang sangat deras sehingga membasahi sebagian tas teman dan baju serta celanaku (untung air yaa….. bukan duit, he…). Di tengah kebingunganku ini saya langsung menutup kran tersebut dengan menggunakan telapak tanganku seketika itu lansung air berhenti mengucur dari kran (he….. tanganku sakti ya….). setelah air berhenti mengucur maka pikiranku kembali normal gak panic lagi, lalu saya minta tolong teman untuk memanggil pak Christ dan tak begitu lama beliau dating dengan sedikit menggoda aku supaya aku memegang kran sampai pulang sekolah (wah kalau bener begitu tanganku jadi pegal-pegal dan capek, untung pak Christ dengan sigap langusng menutup aliran air itu. Karena aku yang merusakkan kran maka sebagai tanggung jawabku aku mengganti kran tersebut dan minta tolong pak Gimin untuk memasang. Demikian refleksi saya. Semoga dengan peristiwa ini aku biasa belajar lebih hati-hati dan tidak menggunakan fasilitas seklah dengan seenak gue. Terima kasih pak Chris dan pak Gimin……

Jumat, 19 November 2010

Harapan Masa Depanku

Saya (Risa 7a/ 09) sangat mendambakan menjadi seorang pengacara. Saya ingin menjadi pengacara karena saya ingin membela orang yang benar namun menjadi korban ketidakadilan tanpa memandang status (kaya ataupun miskin sama saja).  Kelak jika saya sudah menjadi pengacara, saya akan berusaha menegakkan keadilan dengan segala resiko harus saya hadapi dengan berani.
Demi tercapainya cita-cita saya, saya giat belajar… belajar…dan belajar, aku akan selalu berusaha meraih prestasi bukan sekedar membanggakan orang tua namun lebih dari itu. Bagi saya saat ini yang terpenting adalah meraih prestasi agar apa yang di cita-citakan terwujud. Yang saya paling saya butuhkan adalah dukungan semua pihak (orang tua, Guru, saudara, teman  dan semua orang yang ada disekitarku) agar tercapainya cita-citaku ini.
   

CITA-CITAKU

   Perkenalkan, namaku Fransisca Chandra Bella Kusuma. Aku biasa dipanggil Chandra atau Bella oleh teman-teman, guru dan keluargaku. Aku sekarang kelas 8 di SMP Maria Immaculata yang aku banggakan. Aku ingin menceritakan tentang cita-citaku selama ini. Ini dia ceritanya.


    Cita-citaku sebagai seorang Psikolog. Namun, orang tua menginginkan aku menjadi seorang Dokter. Aku menganggap menjadi seorang Psikolog merupakan pekerjaan yang mulia, karena membantu orang lain. Dokter sebenarnya juga pekerjaan yang mulia, tapi aku lebih menyukai sebagai Psikolog. Karena dapat memberi solusi, memberikan pendapat kepada orang lain.
  
    Mendengarkan masalah orang lain yang begitu banyak dan unik-unik. Dari mendengarkan, aku bisa mengeluarkan semua pendapat dan aspirasi aku untuk orang lain. Mungkin banyak orang bahkan orang tuaku menganggap bahwa menjadi seorang Psikolog sama saja kita menangani orang yang gila.
  
    Tapi buat aku itu bukan masalah dan bukan definisi dari seorang Psikolog. Psikolog membantu orang memberikan solusi pada setiap masalah yang berbeda-beda. Masalah manusia unik dan perlu dimengerti. Jujur, aku sendiri juga memiliki masalah. Aku juga tidak bisa menyelesaikan masalah aku hingga benar-benar hilang.

    Tapi untuk masalah orang lain aku bisa membantu agar dapat berkurang. Karena aku merasa tertantang untuk masalah orang lain. Sekarang ini aku bergaul dengan teman-teman yang mendalami ilmu Psikolog. Untuk menjadi Dokter aku tidak bisa, karena aku mempunyai kelemahan saat melihat darah aku bisa muntah atau bahkan bisa pingsan.
   
    Jadi aku ingin mendalami sebagai seorang Psikolog. Cita-citaku hanya satu, yaitu menjadi seorang Psikolog. Aku akan belajar yang tekun agar cita-citaku dapat terwujud.